JAMU LELE
JAMU LELE
Usaha budidaya lele belakangan sedang mengalami peningkatan.
Banyak pengusaha-pengusaha baru yang terjun membudidayakan lele. Selain
permintaan banyak, usaha lele juga relatif mudah dibandingkan dengan budidaya
lain.
Dalam usaha budidaya diharapkan keuntungan dan hasil yang
melimpah. Salah satu kunci keberhasilan usaha budidaya lele adalah kualitas air
dan pakan. Untuk meningkatkan kualitas air dan prosentase pakan sekarang bisa
digunakan Jamu atau bisa juga disebut “Jamu Lele” Manfaat dan kegunaan jamu
untuk lele telah banyak dirasakan oleh para pembudidaya lele, khususnya bagi
rekan-rekan pembudidaya lele yang baru menjalankan usaha budidaya lele. Jamu
lele sendiri sebenarnya memiliki banyak jenis dan telah diproduksi secara
komersil dengan berbagai merk. Sekarang
ini telah banyak pihak yang memproduksi jamu lele, baik individu, lembaga atau
perusahaan. Masing-masing produk jamu lele biasanya memiliki ciri dan
kelebihan, namun pada dasarnya semua produk itu memiliki kesamaan yaitu berbahan
dasar tanaman herbal , atau dengan kata lain komposisi yang digunakan dalam
proses pembuatan jamu lele tersebut adalah seratus persen terbebas dari
campuran bahan kimia sehingga relatif lebih aman untuk digunakan.
Ramuan herbal lele ditinjau dari segi fungsi atau kegunaan
dapat dibagi menjadi dua, yaitu : *Jamu Lele Yang Diaplikasikan Pada Air Kolam
dan *Jamu lele yang diaplikasikan pada pakan Jamu lele jenis ini biasanya
digunakan para pembudidaya untuk proses awal persiapan air kolam. Tujuannya agar
terciptanya kondisi air yang lebih baik sehingga dapat menjadi media yang
optimal untuk tumbuh kembang ikan lele yang dibudidayakan. Seperti diketahui
oleh para pembudidaya lele, awal permasalahan terjangkitnya penyakit pada ikan
lele, sebagian besar disebabkan oleh persiapan kolam yang kurang baik oleh
sebagian para peternak lele. Aplikasi jamu lele pada air kolam bisa juga
digunakan untuk mengobati ikan lele yang sakit, herbal yang dilarutkan pada air
kolam diharapkan mampu menekan atau membunuh bakteri dan penyakit merugikan
yang terdapat di dalam air kolam atau yang telah menyerang ikan lele .
*Jamu Lele Yang
Dicampurkan Pada Pakan* Sesuai dengan jenisnya, jamu lele ini digunakan dengan
cara mencampurkan dengan pakan lele. Kandungan jamu lele jenis ini juga secara
keseluruhan berasal dari tumbuh-tumbuhan yang biasanya sering digunakan sebagai
obat untuk manusia, karena pada prinsipnya tumbuhan herbal apa saja yang
berguna dan bermanfaat untuk mengobati manusia biasanya bisa juga digunakan
untuk mengobati hewan, yang terpenting penggunaanya harus tepat dan sesuai
aturan. Seperti disebutkan di atas, jenis jamu lele yang telah diproduksi
banyak sekali, tujuannya juga bermacam-macam, ada yang bertujuan komersil
ataupun non komersil, namun yang terpenting bagi para pembudidaya lele adalah
solusi atau cara penanggulangan penyakit lele.
Pada kesempatan kali ini kami akan coba memaparkan tata cara
pembuatan salah satu jamu lele yang bisa diaplikasikan pada air kolam, adapun
bahan-bahan dan komposisi yang digunakan adalah sebagai berikut : * 5 Liter Air
Bersih * 10 Lembar Daun Pepaya Jantan * 10 Lembar Daun Sirih * 10 Lembar Daun
Ketapang * 10 Lembar Daun Jawer Kotok * 2 Kilogram Arang kayu * 3 Kilogram
Kotoran Kambing, disarankan kotoran kambing basah atau becek karena bercampur
dengan air kencing (Jangan yang bulat-bulat).
Cara pembuatan jamu lele ini
cukup mudah, rendam saja bahan-bahan tersebut di atas menjadi satu pada wadah
khusus, misalnya ember, lalu biarkan atau diendapkan selama dua minggu. Setelah
itu jamu lele ini bisa digunakan.
Adapun cara penggunaan jamu lele
tersebut : Campurkan 4 (empat) tutup botol aqua (+ 20cc) cairan herbal lele
dengan 5 (lima) liter air, tambahkan dengan 2 (dua) sendok garam dapur. Setelah
tercampur sempurna, jamu lele tersebut bisa segera diaplikasikan pada kolam
lele berukuran 10 m persegi. Caranya, jamu lele disebar merata pada permukaan
air kolam. Jika anda memiliki kolam dengan ukuran lebih besar, tinggal
disesuaikan saja dosis penggunaannya. Pemberian jamu lele ini biasanya
diberikan pada awal persiapan air kolam pada segmen pembesaran atau untuk kolam
indukan. Waktu pemberiannya bersamaan dengan proses pengomposan.(kusma.bkl2017)
Bermanfaat, salah satu upaya untuk mengurangi residu obat-obatan kimia bagi akuakultur. lanjutkan...
BalasHapus