Sim Salabim Manipulasi Warna Ikan Hias

 

TEKNOLOGI PEWARNAAN PADA IKAN HIAS

Ikan hias, dipelihara sebagai hobi dan kesenangan. Untuk itu point penting yang menentukan kualitas ikan hias biasanya dari warna, bentuk tubuh atau peformanya. Sebagian besar performa ikan hias ditentukan oleh gen induknya. Anakan ikan hias yang baik berasal dari indukan yang baik juga. Dalam usaha budidaya ikan hias, harus memahami betul karakteristik dari ikan hias.




Secara umum, ikan berkualitas ditandai dengan empat indikator: Kelangsungan hidup tinggi, status kesehatan baik, pertumbuhan cepat, penampilan. Kasta ikan hias secara umum dibagi menjadi tiga kelas. Masing-masing kelas, memiliki standar harga yang berbeda, semakin baik kualitasnya maka semakin tinggi juga harganya. Adapun kasta ikan hias antara lain :

1. kasta ikan kolam

Biasanya ikan ini cukup baik untuk peliharaan di kolam terpal atau beton. Hasil sortiran dengan kualitas terendah, harganya pun murah.

2. Kasta ikan Akuarium

Kualitas ikan kelas ini lebih baik dari ikan kolam. Biasanya memiliki garis keturunan yang jelas, ada sertifikasi dan dipelihara di akuarium atau kolam rumah. Namun kualitas ikan ini belum bisa diikut sertakan kontes, karena pola warna yang tidak seimbang atau kurang pekat.

3. kasta level kontes

Ikan ini, merupakan kasta tertinggi dari ikan hias. Cirinya performa bagus, warna pekat, pola seimbang dan garis keturunan bersertifikat. Harganya sangat mahal, berdasarkan leleang tertinggi.

Untuk performa ikan hias, terutama warna dipengaruhi oleh pigmen dan khromatofora.  Pigmen adalah zat yang menghasilkan warna tertentu. Kromatofora adalah sel dalam integumen ikan yang mengandung pigmen pembentuk warna. Pigmen-pigmen tersebut diantaranya adalah melanin (hitam), eritrin (merah), dan santin (kuning). Warna lain yang terbentuk seperti hijau atau biru adalah perpaduan antara satu, dua, atau ketiga jenis pigmen tersebut.

Ø  Warna jingga adalah kombinasi kromatofor merah (eritrin) da kuning (santin)

Ø  Warna coklat adalah campuran hitam (melanin) dan kuning (santin)

Ø  Warna merah berasal dari kromatofor merah

Ø  Warna putih terjadi jika tidak ada kromatofora. Warna yang tampak pada ikan yang berwarna putih ditampilkan oleh iridofor (non kromatofor) atau menunjukkan warna latar di kulit dan otot. Jika iridofor terletak dalam lapisan lebih rendah dari permukaan sisik maka ikan memiliki warna putih kusam 

Ø  Warna emas terjadi iridofor yang berkombinasi dengan pigmen merah (eritrin)

Ø  Warna keperakan muncul akibat posisi iridoor di dalam kluit ikan, iridofor di permukaan sisik akan memiliki penampakan keperakan

Ø  Warna biru dihasilkan dari pigmen hitam yang pekat didalam kulit dengan iridofor di lapisan tengah.                                                     

 


 Pigmen warna tersebut selain bawaan dari gen induk, juga bisa dikondisikan melalui asupan pakan. Pigmen ini namanya karotenoid yaitu pigmen yang didapat dari luar dan tidak bisa di produksi sendiri oleh ikan. Aplikasi pigmen ini biasanya memalui pakan ikan, dan akan tampat bereaksi setelah penambahan 2 minggu berturut-turut. Namun pigmen ini tidak diturunkan, namun sangat menunjang performa ikan hias, terutama untuk tujuan kontes atau pemasaran.

Beberapa zat tambahan yang bisa menambah performa warna ikan bisa didapatkan dari pigmen ekstrak yang dibeli langsung seperti axtasantin (pigmen kuning-orange) atau eritrin (merah)

Selain itu bahan alami yang memiliki pigmen warna kuat juga bisa digunakan, seperti sari buah wortel untuk warna orange, sari buah naga, sari bayam dan  ekstrak bunga telang.

Teknik aplikasinya melalui penambahan pakan buatan atau disemprotkan pada pakan jadi sebelum di berikan ke ikan. (Kusma.KKP2022)

Sumber :

Nina Meilisza - "Pewarnaan Ikan Hias" -Balai Riset Budidaya Ikan Hias 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAGGOT; GELI-GELI BAWA REZEKI

IKAN ENDEMIK KHAS KABUPATEN SEMARANG

KARTU NELAYAN