MAGGOT; GELI-GELI BAWA REZEKI
Budidaya Maggot untuk Alternatif Pakan Ikan
Maggot merupakan fase larva dari Black Soldiers Fly (Lalat Tentara Hitam). Akhir-akhir ini kata maggot sedang berkembang mengingat banyak manfaatnya. Yaitu sebagai konversi sampah organik dan juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ikan protein tinggi. Meski bentukanya agak aneh dan bikin geli, namun dibalik rupanya ada peluang diubah menjadi rezeki yang barokah.
Mengenal BSF
Sebelum memulai budidaya BSF, harus mengenal dulu BSF, ciri-ciri dan media hidupnya. BSF bentuknya berbeda dengan lalat biasa. Ukurannya lebih besar 3-5 cm, larva dan pupanya juga ukuran lebih besar dari lalat biasa. Suka hidup di sampah organik, mengurainya menjadi pupuk organik. Berikut ini perbedaan antara lalat biasa dan BSF.
BSF mengalami metamorfosis, seperti kupu-kupu dan lebah. Dari telur menetas menjadi bayi larva sekitar 3 hari, selanjutnya berkembang menjadi larva dewasa dengan ukuran lebih besar berwarna putih. biasanya ini yang dimanfaatkan sebagai biokonversi. Masa hidup larva antara 3-18 hari. Selanjutnya masuk masa prepupa pada umur 18-21 hari selama 1 minggu. Setelah itu menjadi pupa yang diam seperti kepompong hingga menetas menjadi lalat hitam setelah 30-40 hari.
Manfaat BSF untuk Biokonversi Sampah organik
Keberadaan sampah organik yang sangat melimpah dan mengkhawatirkan. Produksi sampah tahunan pada 2019 sudah mencapai 67 juta ton atau 175.000 ton/hari. Kondisi ini bisa menjadi berkah selama ada proses biokonversi menjadi pupuk organik. Maggot, menjadi solusi untuk mengolah sampah lebih cepat, efisien dan hemat tempat.
Kandungan protein maggot juga tinggi. Hasil penelitian kandungan protein maggot rata-rata 47,6 % tertinggi pada masa larva muda. Maggot bisa mencukupi kebutuhan pakan ikan terutama ikan carnivora seperti lele dan ikan hias.
Harga jual maggot sebagai pakan ikan juga lumayan antar Rp. 6.000 s/d 8.000 per Kg. Sampah 1 ton, rata-rata bisa memproduksi 120 Kg maggot dan 60-80 Kg pupuk organik. Lebih cepat dibandingkan proses kompos yang 3-4 bulan.
Proses Budidaya Maggot, yang diperlukan :
1. Dedak 1 Kg
2. Probiotik
3. Kaldu ayam
4. Molase
5. Ember
7. Kantung Plastik
8. Telur BSF
Cara Budidaya:
1. Fermentasi dedak dengan probiotik dicampur kaldu ayam, tempatkan dalam ember
2. Masukkan bibit BSF/telur. tunggu 3-5 hari supaya menetas. biarkan terbuka, taruh di tempat teduh dan terlindung dari hujan.
3. setelah menetas, media dipindah ke dalam biopon/plastik besar, ditambah sampah organik. biarkan sampai 3-4 minggu. Pada masa larva ini, maggot bisa dipanen atau ditetaskan untuk jadi lalat baru.
4. Untuk produksi lalat baru ,prapupa, dipindahkan ketempat kering dan biarkan menjadi pupa.
5. Pupa setelah 30 hari akan menjadi lalat dan bisa dibudidayakan untuk produksi telur BSF lagi.
Mudah ya, oleh karena itu, tak rugi kalo mau membudidayakan maggot, meski bentuknya bikin geli, namun membawa Rezeki.
Kusma.kkp2020
Sumber :
Fahmi, Melta Rini. 2017. Maggot; Pakan Ikan Protein Tinggi dan Biomesin Pengolah Sampah Organik. PS Publising. Jakarta.
Komentar
Posting Komentar